Posts

Showing posts from April, 2009

Patah Sayap Rajawali

Tertumpul fikiran ini melayang tiada penghujungnya... Mana hilangnya tajam yang dulu bisa memutus menyimpul apa jua kadar. Hidup ini ku sangkal mana akhirnya, ku dangkal mana ceteknya.. Meluru bagai hidupnya peluru, merobek bagai tajamnya paruh helang.. Tiba-tiba keserabutan ini tidak dapat ku rungkaikan. Bagaimana mahu ku hadapi subuh esoknya, macam mana mahu ku langkah hari besoknya dan apa lagi bisikan iblis mahu ku dengar.. Panjang akal ku bukan bisik hati ku, licik fikiran ku bukan bisik iman ku, gerak perbuatan ku bukan panduan benar tulus.. aku terpesong.. Mahu ku pulang ke gagang berseri, tapi apa ada nakhoda yang menanti membimbing ku semula.. Mahu ku kembali mendakap sinar iman... Tapi apa ada yang mahu menerima.. Jauh ku pergi membawa hati yang berbolak-balik.. Patah sayap rajawali, tak mampu jua ku bertongkat ke sana..

Aku..

Aku... sepi... sunyi... sendiri... menyusuri hati gundah, dipenuhi lautan air mata, yang tiada bertepi, yang tidak berpelabuhan. Aku... sedih... merintih... menangis... jiwa yang tertekan, ditenggelami hujan batu, yang menimpa derita, yang tak terperi sakitnya. Aku... tersepit... diapit... dicubit... kata menusuk cuping pendengaran, menyeksa batin kian terguris, yang bertambah lukanya, yang semakin dalam hirisannya. Aku... yang kian terdampar di dasar luka, yang kian hanyut dibayangi kelam, tanpa cahaya... - Nukilan Akish @ M.Balkis -

Kerna.. Ku Sayang Kamu..

Image
Karena Ku Sayang Kamu (KKSK) - Dygta seandainya kau ada di sini denganku mungkin ku tak sendiri bayanganmu yg selalu menemaniku hiasi malam sepiku ku ingin bersama dirimu ku tak akan pernah berpaling darimu walau kini kau jauh dariku kan slalu kunanti kerna ku sayang kamu hati ini selalu memanggil namamu dengarlah melatiku ku berjanji hanyalah untukmu cintaku takkan pernah ada yg lain adakah rindu di hatimu seperti rindu yg ku rasa sanggupkah ku terus terlena tanpamu di sisiku ku kan selalu menantimu

Monolog Salah Noraini..

Dulu Melaka bukan apa-apa.. Aku pernah ke Melaka.. Tapi semalam aku benci Melaka.. ... Bukan salah ku membenci Melaka.. ... Salah Noraini... Salah Noraini.. Dulu aku suka Jawa.. Aku memuja mereka yang Jawa.. Tapi hari ini aku benci Jawa.. ... Bukan salah ku membenci Jawa.. ... Salah Noraini.. Salah Noraini.. Malang sungguh jika kau dari Melaka.. Malang sungguh jika kau berdarah Jawa.. Malang kau terpaksa menerima kebencian itu.. ... Bukan salah mu kebencian itu.. ... Salah Noraini.. Salah Noraini.. Kalau ada putik cinta dari Melaka.. Kalau ada puteh kaseh dari Jawa.. Maaf ku ucap hasrat tergantung.. ... Bukan salah mu, itu tak tercapai.. ... Salah Noraini.. Salah Noraini..

Monolog: Salah Noraini..

preview tajuk je dulu, nanti siap aku post. huhu, ya.. itu semua salah Noraini.. bukan salah aku.. salah Noraini.. salah Noraini..

Kata 'Chenta'

Kalau dicerakin kata bistari entri cinta, pasti ampuh ceraian dan juzuknya. Tapi manusia bisa terpana dan terkeliru antara kebenaran, keperluan dan suara hati angkara provokasi atau jolokan sekeliling. Kadang pilihan jasadnya tak seiring hatinya.. Lantas mana datang dahulu? Perasaan kasih dan sayang atau perasaan rasa selamat... Aku yakin kalau dikumpul nilaian kata hakiki, ramai yang terkejut kebenaran nyata. Ramai yang sedar tapi tidak mengeyakan, ramai yang bertutur.. "ahh cinta boleh dipupuk..". Benar sekali bagi ku, tapi bagaimana bisa dipupuk kalau tiada noktah bidayahnya? Bagaimana mahu dimekar kalau tak ada putik bunganya? Ke mana hala tuju ikatan rasa kasih? Pujangga berbahasa memberi untaian nasihat yang bisa disimpulkan; - cari dulu noktah bidayah kasihnya - nilai dahulu akhir nihayah jalannya - introspeksi awal tulus hati sendiri - projeksi bakal nostalgia - jelaskan kalbu sendiri apa kepinginnya Tapi pujangga berbahasa nilai skema. Punya estetika yang kalau dinuk